Kraksaan – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal menggelar Konferensi Internasional pada 21 hingga 23 Mei mendatang. Konferensi tersebut bertema Agama, Perdamaian, dan Peradaban.
Konferensi tersebut nantinya melibatkan sejumlah negara dengan beragam agama di dunia. Tujuannya untuk membangun perdamaian antarsesama di tengah mencuatnya isu dan konflik agama di dunia.
Dilansir dari website resmi MUI Pusat, mui.or.id, Wakil Ketua Umum MUI KH Marsyudi Suhud menyampaikan agama ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Potensi konflik dan perdamaian dapat timbul secara bersamaan.
Karena itu, Kiai Marsyudi menganggap pentingnya konferensi karena agama bisa jadi konflik dan juga bisa jadi pintu perdamaian. “Untuk itu kita ini ingin damai karena agama mengajarkan perdamaian,” kata dia dalam konferensi pers di Kantor MUI (9/5/2023).
Kiai Marsyudi mengakui, banyak konflik atas nama agama terjadi di belahan dunia. Bahkan hal tersebut banyak terjadi di negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim, seperti negara di Timur Tengah maupun di Afrika.
“Kami dengan ini berharap yang sudah konflik bisa selesai konfliknya menemukan jalannya dengan melalui ajaran-ajaran agamanya untuk hidup koesistik hidup bersama,” harapnya. (*)