Bakorpakem Putuskan Tutup Petilasan di Krucil

Share

Kraksaan – Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan (Bakorpakem) Kabupaten Probolinggo memutuskan menutup semua aktivitas di petilasan di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Keputusan itu diambil melalui rapat koordinasi yang digelar di kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo, Kamis (6/7/2023) pagi.

Rakor ini dihadiri unsur lengkap Bakorpakem. Mulai dari kejaksaan, kepolisian, TNI, Nahdlatul Ulama dan MUI, Kemenag, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bakesbangpol, BIN, FKUB.

Dari MUI, hadir langsung Wakil Ketua Umum KH Abdul Wasik Hannan, Dewan Pimpinan KH Ahmad Muzammil, dan sekretaris Haji Yasin. MUI Kecamatan Krucil juga hadir. Rakor dipimpin Ketua Bakorpakem yang juga Kepala Kejari Kabupaten Probolinggo, David P Duasa.

KH Ahmad Muzammil mengatakan, semua unsur yang hadir memberikan pendapat dan pandangannya terkait tempat yang disebut sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq, di Desa Kalianan, Kecamatan Krucil.

Begitu juga dengan pendapat MUI. Jauh sebelumnya, MUI sudah meragukan kebenaran petilasan Syekh Maulana Ishaq di Krucil tersebut. Keraguan pertama kali diutarakan oleh Wakil Ketua Umum MUI KH Abdul Wasik Hannan.

Kemudian, MUI Kecamatan Krucil menyampaikan pendapat yang sama melalui rakor yang dipimpin Forkopimka Krucil, 22 Juni lalu.

Ratusan warga hadir dalam kegiatan istighosah di petilasan Krucil, 28 Mei 2023.

Kiai Muzammil menyebut, bahwa pendapat unsur lain dalam Bakorpakem juga sama dengan MUI. “Semua sepakat, untuk menutup dan tidak ada kegiatan apapun di sana (petilasan Krucil, Red),” katanya.

Penghentian kegiatan tersebut, lanjutnya, untuk menghindari pro dan kontra di tengah masyarakat. “Termasuk kegiatan istighosah dan sebagainya,” ujarnya.

Diketahui, tempat yang disebut petilasan tersebut berada di lahan milik Perhutani, masuk wilayah Desa Kalianan, Kecamatan Krucil. Mulanya, oleh sebuah kelompok keagamaan tempat tersebut disebut sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq.

Kemudian, di tempat itu didirikan bangunan tertutup menggunakan kayu mirip seperti bangunan penutup makam ulama. Nah, di sekitar bangunan itu kemudian kerap digelar kegiatan keagamaan seperti istighosah dan shalawatan.

Tak tanggung-tanggung. Mereka yang hadir jumlahnya ratusan, dan banyak berasal dari luar Kecamatan Krucil. Rencananya, pasca rakor, Bakorpakem bakal mendatangi lokasi tersebut. (Admin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *