Ada Asmara Di Balik Noto Masuk Islam yang Dituntun MUI Probolinggo

Share

Kraksaan – Jumat, 1 Maret 2024 menjadi hari bersejarah penting bagi Noto Hadi Santoso (26), warga Kabupaten Serang, Banten. Ia masuk Islam yang dituntun MUI Kabupaten Probolinggo, demi mempersunting kekasihnya.

Tentu bukan hanya karena ingin menikahi perempuan pujaannya yang berasal dari Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Keputusan besarnya itu juga didasari keyakinannya bahwa Islam adalah agama yang diridhoi Allah.

Cerita Noto jadi mualaf ini memang tak lepas dari kisah asmara pria 26 tahun ini. Meski ia tak menceritakan lengkap kisahnya, namun ia tak malu mengatakan fakta di balik keputusan besarnya itu.

Singkatnya, ia memutuskan masuk Islam karena syarat yang diajukan oleh calon mertuanya untuk bisa meminang pujaan hatinya.

Kekasih Noto adalah warga Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Ia bertemu dengannya di Jakarta. Noto sendiri tengah bekerja di Palu. Nah, calon mertua memintanya agar masuk Islam jika ingin melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.

Pria berkulit sawo matang inipun tak ragu. Ia mantap masuk Islam. Selain untuk mempersunting kekasihnya. Keputusan itu didasarkan akan ketidakraguannya terhadap agama Islam yang rahmatan lil alamin.

Noto selanjutnya menjalani proses ikrar masuk Islam di kantor MUI Kabupaten Probolinggo, Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 14.30. Proses ikrar itu dituntun oleh Wakil Ketua Umum MUI, KH Abdul Wasik Hannan.

Kini, Noto Hadi Santoso bersiap melanjutkan proses pernikahan dengan pujaan hatinya.

Noto Dapat Hidayah

Proses ikrar masuk Islam itu bertempat di kantor MUI Kabupaten Probolinggo, lantai satu Gedung Islamic Center Kraksaan. Proses ikrar dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.

Adalah Noto Hadi Santoso, seorang laki-laki usia 26 tahun yang menyatakan masuk Islam di hadapan jajaran Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Probolinggo. Ikrar tersebut dituntun oleh Wakil Ketua Umum MUI, KH Abdul Wasik Hannan.

Peristiwa bersejarah bagi Noto dan MUI ini juga disaksikan oleh Dewan Pimpinan MUI KH Achmad Muzammil, Sekretaris Umum MUI Ustaz H. Taufik, dan Sekretaris Komisi Infokom Eko Susanto.

Sementara dokumen pernyataan masuk Islam itu ditandatangani oleh Ketua Umum MUI, KH Munir Kholili dan Sekretaris Umum MUI Ustaz H. Taufik.

Penuntun ikrar, KH Abdul Wasik Hannan mengatakan bahwa tidak semua orang mendapat hidayah dari Allah. “Saya mengatakan kepada yang bersangkutan bahwa anda adalah satu diantara beberapa yang dipilih untuk diberi hidayah,” katanya.

Kiai Wasik pun meminta kepada Noto untuk tetap menjaga iman yang telah Allah berikan kepadanya. “Sampai anda (Noto, Red) meninggal dunia membawa iman,” tuturnya kepada Noto.

Ia juga berharap kepada Noto agar tidak segan untuk bertanya kepada MUI maupun orang terdekat, terkait kewajiban sebagai mualaf. (Admin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *