Kraksaan – Problematika balap liar selalu jadi fokus perhatian MUI Kabupaten Probolinggo. Melalui maklumat di momen tertentu, MUI Kabupaten Probolinggo juga menyelipkan isu balap liar dengan tujuan menjaga kondusifitas wilayah.
Seperti maklumat yang dikeluarkan MUI Kabupaten Probolinggo menjelang bulan suci Ramadan tahun ini. Ada tujuh poin maklumat yang dikeluarkan di momentum bulan Ramadan 1446 H.
Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Probolinggo, KH Ahmad Muzamil, mengatakan bahwa isu balap liar kembali masuk dalam maklumat Ramadan tahun ini. “Jauh sebelum Ramadan tahun ini, MUI sudah membuat maklumat. Salah satu isinya terkait balap liar,” katanya.
Soal balap liar dalam maklumat tersebut, katanya, MUI Kabupaten Probolinggo meminta aparat penegak hukum utamanya kepolisian untuk menindak. Sebab hal itu selalu terjadi setiap bulan Ramadan.
Kiai Muzammil punya data terkait titik lokasi balap liar. Di antaranya ruas jalan Desa Sumberan Kecamatan Besuk, jalan Pantura Kota Kraksaan, dan jalan Krejengan. “Setiap digelar balap liar, tidak jarang terjadi keributan antar remaja,” ujarnya.
Tiga Langkah Mencegah Balap Liar
Lantas, apa langkah yang seharusnya dilakukan agar balap liar tak terus-terusan terulang?
Pertama, menurut Kiai Muzamil, langkah preventif dari kepolisian. Langkah itu penting dilakukan sebab beberapa kelompok remaja yang terlibat balap liar yang berujung tawuran masih memendam dendam.
Kedua, langkah dari internal keluarga remaja yang ikut balap liar. “Dari orang tua perlu memberikan didikan kepada anaknya agar tak terlibat balap liar,” katanya.
Ketiga, pemerintah desa atau kelurahan domisili mereka yang terlibat perlu melakukan pendataan. Pihak pemerintah desa boleh memanggil orang tua agar memberikan edukasi kepada anaknya,” jelasnya.
Ulama yang juga menjabat ketua Baznas Kabupaten Probolinggo ini berharap kepada semua pihak untuk saling menjaga kondusifitas wilayah. Ini agar kesucian bulan Ramadan tetap terjaga. (Admin)
