Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban telah menjadi tradisi masyarakat kita. Nisfu Syaban pada tahun ini bertepatan pada Kamis, 13 Februari 2025.
Begitu istimewanya malam Nisfu Sya’ban ini, sampai terdapat hadits yang menerangkan bahwa Allah SWT “muncul” untuk mengampuni dosa hamba-hamba-Nya.
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْللَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْررِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: “Dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah akan “muncul” di malam Nisfuu Sya’ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang meninggalkan jamaah (murtad).” (HR Ibnu Majah no 1380)
Terlebih, Syaban menurut riwayat sahih, adalah bulan di mana amalan kita selama setahun penuh akan diangkat, atau “dilaporkan”. Sabda Nabi Muhammad SAW:
وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين
Artinya: “…Pada bulan tersebut amal perbuatan akan diangkat kepada Tuhan semesta alam,…” (HR al-Nasai dan Ahmad)
Sebagian ulama meyakini secara spesifik, bahwa diangkatnya amal pada Sya”ban tepatnya adalah di malam Nisfu Sya’ban. Wallahu A’lam.
Karena beberapa keistimewaannya, terdapat amalan di malam Nisfu Syaban yang sayang bila kita lewatkan begitu saja.
Sayyid Muhammad ‘Alawi al-Maliki dalam karyanya Madza Fi Sya’ban menjelaskan beberapa amalan yang dapat kita lakukan di malam mulia Nisfu Sya’ban.
Pertama, memperbanyak istighfar alias meminta ampunan kepada Allah. Karena berdasarkan hadis riwayat Ibnu Majah di atas, malam ini adalah malam ampunan bagi mereka yang banyak beristighfar.
Kedua, memperbanyak dzikir baik sendiri atau berjamaah bersama orang lain.
Kedua, memperbanyak bacaan Alquran. Dalam tradisi di Indonesia, biasanya malam Nisfu Sya’ban diisi dengan pembacaan surat Yasin sebanyak tiga kali.
Ketiga, membaca doa malam Nisfu Sya’ban.
Keempat, memperbanyak doa, sebab menurut riwayat yang beredar, meski sebenarnya riwayat lemah, bahwa malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang mustajab (doa tidak akan tertolak).
Tidak ada salahnya untuk mengamalkannya karena memang dalam riwayat lain yang sahih, umat Islam sangat dianjurkan banyak berdoa kepada Allah SWT.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلا يَقُلْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ وَلَكِنْ لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ وَلْيُعَظِّمْ الرَّغْبَةَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ أَعْطَاهُ
Artinya: Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika salah seorang dari kalian berdoa maka janganlah sekali-kali dia berkata, ‘Ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki, ‘ akan tetapi hendaklah ia serius dalam meminta dan harus optimis, karena bagi Allah ‘Azza wa Jalla tidak ada sesuatu yang bagi-Nya merasa kewalahan untuk memberikannya.’” (HR Muslim no 4838)
Kelima, perbanyak bacaan shalawat. Karena pada Sya’ban ini Allah SWT menurunkan ayat ke-56 surat Al Ahzab yang sudah populer bahwa ayat tersebut menjadi perintah bagi muslim untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Itulah sebagian amalan-amalan yang dapat dilakukan di malam mulia Nisfu Sya’ban ini. Semoga Allah SWT memudahkan kita agar bisa menghidupkan malam istimewa tersebut dengan amalan yang bermanfaat. (Ilham Fikri, ed: Nashih/savira/Admin).
Sumber: muijatim.or.id