Surabaya – Politik Identitas menjadi pembahasan serius dalam workshop yang digelar MUI Jawa Timur melalui Komisi Infokom, Minggu (3/12/2023) di Hotel Kampi Surabaya. Disebutkan bahwa politik identitas mengancam kelangsungan bangsa.
Ada dua narasumber yang memberikan materi dalam workshop tersebut. Pertama adalah Dr Listiyono Santoso, Wakil Dekan I FB UNAIR. Kedua, Ketua Komisi Infokom MUI Jatim HM Sururi Arumbani.
Listiyono mengatakan bahwa politik identitas harus ditolak, sebab bisa mengancam kelangsungan bangsa. “Karena politik identitas itu mereduksi banyak hal demi mencapai kepentingan tertentu, dan bisa memecah belah bangsa,” katanya.
Ia menjelaskan, politik identitas umumnya dilakukan dengan berbagai cara untuk mencapai kepentingan yang bersifat pribadi saja. Padahal, politik seharusnya memiliki cita-cita untuk mencapai kepentingan publik. “Politik itu sebenarnya bersifat luhur,” ujarnya.
Namun faktanya, katanya, saat ini berpolitik banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi saja. Karenanya, Listiyono menyebut bahwa MUI harus mengedukasi masyarakat dalam menyikapi politik identitas.
Sementara Sururi Arumbani berpendapat, di momen Pilpres saat ini belum muncul adu program yang bersifat publik. “Saat ini yang muncul masih urusan pribadi,” ujarnya.
Nah, untuk mencapai tujuan bahwa politik untuk kepentingan publik maka, Saruri menegaskan bahwa MUI harus mengedukasi masyarakat untuk menolak politik identitas. (Admin)