Kraksaan – RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan Focus Group Discution (FGD) pada Rabu (21/6/2023) pagi di ruang pertemuan rumah sakit setempat. Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Probolinggo hadir dalam kegiatan itu, dan mendorong rumah sakit agar menggagas program kesehatan rohani pasien.
FGD dibuka oleh Wadir Umum dan Keuangan RSUD Waluyo Jati Hary Tjahjono. Hadir pula para kabid dan kabag setempat.
Untuk peserta FGD meliputi lintas unsur. Seperti PCNU Kota Kraksaan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, kampus, puskesmas. Sementara dari MUI dihadiri Komisi Fatwa KH Mudhofir.
Dalam kesempatan itu, Kiai Mudhofir menyampaikan beberapa usulan. Antara lain, mendorong rumah sakit pelat merah di Kabupaten Probolinggo ini agar menyiapkan program penyehatan rohani pasien.
Kiai Mudhofir menjelaskan, penyehatan rohani pasien tidak kalah penting seperti penyehatan jasmani. “Ini (penyehatan rohani , Red) juga penting, agar tumbuh semangat untuk sehat,” katanya.
Selain penyehatan rohani. Kiai Mudhofir juga mengusulkan agar pihak rumah sakit memberikan kepastian jadwal praktik dokter spesialis dan jadwal periksa pasien rawat jalan.
Dari pengamatannya, banyak pasien antre di loket penyakit khusus lantaran dokter belum hadir. “Kalau pasien tahu jadwal periksa, maka antrean tidak akan panjang,” ujarnya.
Lalu, pelayanan perawat juga jadi masukan MUI. MUI menyarankan agar setiap perawat ramah, murah senyum dan tidak segan menyapa pasien sebagai bentuk motivasi kesembuhan.
Tak hanya mengusulkan gagasan. Kiai Mudhofir mewakili MUI Kabupaten Probolinggo juga mengucapkan selamat kepada RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang telah naik menjadi kelas B.
Diharapkan, kenaikan kelas itu diimbangi dengan peningkatan layanan dan fasilitas rumah sakit yang terletak di Kota Kraksaan itu.
Kegiatan FGD ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama semua peserta. (Admin)
