Syiar Ramadan: Empat Golongan yang Dirindukan Surga

Share

Oleh: Kiai Abdul Hamid, Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Probolinggo

Kraksaan“Mari kita bersama memperbanyak membaca Alquran, selagi di bulan Ramadan. Karena mereka yang senang membaca Alquran masuk golongan yang dirindukan surga”

الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ

Artinya: “Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Salah satu Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Probolinggo, Kiai Abdul Hamid, mengutip hadist Rasulullah tentang golongan yang dirindukan surganya Allah SWT. Satu di antaranya adalah mereka yang senang membaca Alquran, seperti kutipan ceramah Kiai Abdul Hamid dalam program “Syiar Ramadan” di atas.

Program Syiar Ramadan merupakan program khusus MUI Kabupaten Probolinggo di bulan Ramadan tahun 1444 Hijriah. Program tersebut bekerjasama dengan Radio Bromo FM, radio Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Dalam ceramahnya, Kiai Abdul Hamid menjelaskan tentang empat golongan yang dirindukan surga. Selain mereka yang gemar membaca Alquran, golongan kedua yakni mereka yang benar-benar menjaga lisannya.

Kiai Abdul Hamid menjelaskan, golongan kedua ini selalu menjaga lisannya. Tidak pernah membicarakan keburukan atau kejelekan. “Lisannya tidak pernah menyakitkan orang lain,” kata ulama yang akrab disapa Kiai Hamid ini.

Beliau melanjutkan, golongan ketiga adalah mereka yang senang memberikan makan kepada orang-orang yang kelaparan.

Nah, dalam kesempatan di bulan Ramadan ini, umat Islam diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. “Kita berikan zakat kita kepada dhuafa, fuqoro, masyakin,” ujarnya.

Golongan keempat adalah orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Karena itu, dalam momentum bulan suci Ramadan ini Kiai Hamid mengajak umat Islam untuk tetap istikamah menjalankan ibadah puasa.

Kiai Hamid juga tak henti-hentinya mengajak muslimin dan muslimat untuk terus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. “Mudah-mudahan kita dipertemukan lagi di bulan Ramadan tahun depan,” tuturnya. (Admin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *