Kraksaan – Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo melakukan audiensi dengan Pemkab Probolinggo untuk memperkuat kerja sama dalam penanganan masalah perempuan di daerah.
Audiensi tersebut digelar bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, Ning Marisa, dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Probolinggo, Eri Ugas. Audiensi digelar di kantor Bupati Probolinggo, Selasa (12/8/2025).
Hadir pula Wakil Ketua TP PKK Ning Nani, serta perwakilan dari sejumlah perangkat daerah, di antaranya DP3AP2KB, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan DKUPP.
Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Kabupaten Probolinggo, Hj Nurhayati menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu MUI mengusung jargon “Perempuan Berdaya, Anak Hebat, Negara Kuat”.
Menurutnya, pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan menjadi kunci untuk mengatasi persoalan sosial di Kabupaten Probolinggo.
“Permasalahan di Probolinggo sangat kompleks, mulai kemiskinan ekstrem, rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingginya angka kematian ibu dan anak, stunting, perkawinan anak, hingga perceraian. Sebagian besar persoalan ini bisa diurai jika perempuan berdaya,” terang Nurhayati.
Ia juga menegaskan bahwa sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki MUI.
“Kemampuan kami terbatas. Karena itu, kami ingin program yang kami jalankan selaras dengan program pemerintah. Dengan berkolaborasi, Insyaallah permasalahan perempuan di Kabupaten Probolinggo bisa kita atasi bersama,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Kepala DP3AP2KB, Hudan, menyampaikan komitmennya untuk melibatkan Komisi Perempuan MUI dalam berbagai program yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Dengan kolaborasi, keterbatasan anggaran bisa diatasi melalui kerja sama lintas lembaga. Insyaallah ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” imbuhnya. (Admin)
