Kraksaan – Dialog yang diselenggarakan MUI Kabupaten Probolinggo dan ormas Islam setempat, menghasilkan lima kesepakatan dalam upaya menjaga kondusifitas daerah. Ini dilakukan untuk mencegah pergolakan sosial buntut aksi demonstrasi di beberapa daerah.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh enam ormas, dan satu takmir masjid. Keenam ormas Islam tersebut yakni, MUI Kabupaten Probolinggo yang diteken oleh Wakil Ketua Umum KH Abdul Wasik Hannan.
Berikutnya, PCNU Kota Kraksaan oleh KH Ahmad Muzamil, PCNU Kabupaten Probolinggo oleh KH Teguh Mahameru ZH, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Dwi Rohmadiyanto.
Lalu, Forum Umat Islam Bersatu oleh Ahmad Budiono, FKUB oleh Syarif Hidayatullah, dan Takmir Masjid Agung Ar Raudhoh oleh KH Sya’dullah Asy’ari.
Berikut ini lima kesepakatan ormas Islam dalam upaya menjaga kondusifitas di Kabupaten Probolinggo:
Pertama, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo, instansi pemerintahan dan komponen masyarakat untuk bersatu bersama-sama memelihara kondusifitas wilayah agar tetap aman, tertib dan damai.
Kedua, kepada seluruh pimpinan ormas Islam di Kabupaten Probolinggo untuk memberikan informasi pemahaman yang benar kepada anggotanya masing-masing tentang perkembangan kondisi dan situasi saat ini.
Ketiga, meminta kepada elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk menghindari sikap, ucapan maupun tindakan provokatif yang berpotensi melukai perasaan masyarakat.
Keempat, mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar dalam menyampaikan aspirasi dengan tetap berlandaskan niat baik, dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum dan konstitusi serta dilaksanakan secara tertib, damai dan menjamin keamanan bersama.
Kelima, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk menghindari segala tindakan anarkis maupun provokatif yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat, aparat maupun pemerintah daerah.
